Pentingnya Inklusivitas di Dunia Digital
Kelas : Guru Motivator Literasi Digital
Pertemuan : Ke-8
Hari/Tanggal : Rabu/17 November 2021
Judul : Inklusivitas di Dunia Digital
Narasumber : Muliadi
Moderator : Dail Ma'ruf
Perkembangan dunia digital demikian pesatnya di Indonesia. Kemudahan mengakses internet, memungkinkan ini semua terjadi. Berdasarkan data internet worldstat, pengguna internet di Indonesia mencapai 212,35 juta orang. Terbesar keempat di dunia, dibawah China, India dan Amerika Serikat. Lama penggunaan 8 jam 52 menit sehari. Platform yang diakses mulai dari You Tube, Instagram, Facebook dan Twitter.
Dengan fakta demikian, maka pengguna internet membentuk masyarakat sendiri, yang bisa disebut sebagai masyarakat digital. Masyarakat digital dengan segala keunikan dan juga keberagamannya, akan mudah terpecah bilah bila tidak ada aturan main yang jelas.
Aturan main yang bisa diterapkan, misalnya membentuk masyarakat digital yang bersifat inklusive. Inklusivitas ( inclusion) berarti mengajak masuk atau mengikutsertakan. Sebagai sebuah sikap, inklusivitas senantiasa dikaitkan dengan sikap masyarakat terhadap lingkungannya. Jadi mayarakat digital yang inklusif adalah masyarakat yang terbuka, yang menerima segala perbedaan yang ada pada tatanan sosial kemasyarakatan.
Sebagai lawan dari sikap inklusive adalah sikap eksklusif yang berarti menegasi atau mengeluarkan. Eksklusif hanya bisa menerima orang - orang yang satu pandangan.
Sikap inklusif di era digital sangat penting , karena masyarakat digital identik dengan kebiasaan interaksi melalui media digital yang memiliki konsep baru dalam berkomunikasi.
Di era digital memungkinkan kelompok - kelompok kecil berkumpul secara online, berbagi, menjual dan menukar barang serta informasi.
Dengan sikap inklusif pertentangan dan perpecahan bisa diminimalisir.
Lingkungan inklusif diartikan sebagai lingkungan sosial masyarakat yang terbuka, ramah, meniadakan hambatan dan menyenangkan, karena setiap warga masyarakat tanpa kecuali saling menghargai dan menangkal setiap perbedaan.
Ada beberapa alasan mengapa masyarakat digital harus bersifat inklusif :
📌 Internet bukan lagi hal baru di Indonesia
📌 Dunia digital cenderung mempertajam perbedaan dan memperluas keragaman.
📌 Keunikan yang hadir sebagai keniscayaan, perlu mendapat perlakuan profesional
📌 Hak untuk memperoleh layanan dan kebutuhan di dunia digital untuk berbagai keperluan
Pemenuhan hak pengguna internet juga memperhatikan kaum disabilitas. Beberapa aplikasi bisa digunakan, misalnya aplikasi pembaca layar yang bisa membuat komputer bicara sesuai dengan karakter yan yuncul di layar. Aplikasi ini bisa digunakan oleh penyandang tunanetra. Selain pada komputer/laptop, bisa digunakan juga di smartphone. Dengan adanya aplikasi tersebut, maka penyandang tunanetra juga bisa menerima layanan yang sessuai dengan kebutuhannya.
Sekian resume kali ini, semoga bermanfaat.
Komentar
Posting Komentar