Anak Muda Berani Membuat Perubahan di Dunia Digital

Kelas : Guru Motivator Literasi Digital 2
Pertemuan : Ke-10
Hari/Tanggal : Senin/22 November 2021
Judul : Anak Muda Berani Bikin Perubahan di Dunia Digital
Narasumber : Rosminiyati
Moderator : Muliadi

Mengikuti kelas hari ini , serasa muda kembali. Walau  saat membaca judul materi ,sebenarnya  saya sempat bingung. Bingung karena diawali dengan kata anak muda. Anak muda yang mana?  Apakah tidak salah judul? Setelah mengikuti uraian narasumber melalui chat WA, barulah saya paham, kenapa judulnya seperti itu. 
Apa yang dipaparkan narasumber, seperti membaca buku yang terbuka, dan bukunya adalah diri saya. Banyak penjelasan yang mirip seperti yang saya alami selama ini, khususnya tentang mengenal dunia digital.
Sebagai guru, mau tidak mau, suka tidak suka, memang harus mampu menggunakan hasil kemajuan teknologi informasi, yang demikian pesat perkembangannya. Apalagi dengan adanya Pandemi, yang merubah semua kebiasaan. Dulu menggunakan IT sekedar memberi penjelasan dengan power point' menggunakan proyektor. Saat tidak boleh ada tatap muka, maka guru harus belajar menggunakan berbagai aplikasi yang baru, misalnya zoom, meet, gcr dan sebagainya. Guru juga belajar membuat media digital serta video. 
Menurut narasumber, ada beberapa alasan kenapa orang harus berubah, yaitu kebutuhan, menyalurkan hobi, tambahan penghasilan dan berbagi. 

Hal - hal yang mempengaruhi perubahan:
πŸ“Œ Tekad atau semangat
πŸ“Œ Lingkungan
πŸ“Œ Sarana dan prasarana
πŸ“Œ Kesempatan
πŸ“Œ Dukungan (fisik, mental dan spiritual)

Guru berperan sebagai motivator, mengajak siswa (anak - anak muda) untuk melakukan perubahan di dunia digital. Sebagai orang yang memberi motivasi, sebaiknya guru sudah memulai dari dirinya sendiri. Bisa menjadi tauladan bagi siswanya. 

Bentuk perubahan yang bisa dilakukan yaitu:
🎈 Dari tidak bisa menjadi bisa
🎈 Dari tidak berani menjadi berani
🎈 Dari sudah bisa menjadi banyak bisa/trampil
🎈 Dari banyak produk menjadi berkualitas
🎈 Dari kerja sendiri menjadi berkolaborasi
🎈 Dari sederhana/biasa menjadi istimewa
🎈Dari tidak berguna menjadi bermanfaat
🎈 Dari untuk sendiri menjadi berbagi/inspiratif 

Ternyata perubahan tidak harus yang "wah" dan "muluk - muluk". Perubahan bisa dimulai dari hal - hal yang sederhana. Yang juga perlu diingat, saat berniat melakukan perubahan,hilangkan rasa minder atau malu, dan takut dengan apa yang sudah dicapai oleh orang lain. Semua yang terjadi perlu proses. Saat melihat karya orang yang sudah bagus, jadikan itu sebagai motivasi untuk bisa berkarya lebih baik lagi. Oleh karena itu, perlu menjalani proses dengan sabar, perlu menambah pengetahuan dan pengalaman, dan perlu juga meningkatkan ketersediaan perangkat yang kita gunakan.

Untuk mengajak anak muda berani melakukan perubahan di dunia digital, maka perlu melakukan gerakan nyata. Gerakan yang harus dilakukan adalah:
πŸ’  Mengubah mindset (pola pikir)
πŸ’  Meluruskan niat
πŸ’  Berani keluar dari zona nyaman
πŸ’  Bergabung dalam komunitas
πŸ’  Bangun kolaborasi 
Dan kunci dari semuanya adalah MULAI

Guru sebagai orang yang mendampingi siswa, harus memiliki pola pikir yang positif. Walaupun seorang guru sudah tidak muda lagi, tapi harus selalu merasa muda. Maka semboyan - semboyan tertentu bisa digunakan untuk memotivasi siswa ataupun guru itu sendiri. Contohnya: " Yang tua saja bisa Masa yang muda tidak" atau "Guru jadul saja bisa gaul, masa kamu engga....😊 Jangan pernah berpikir, sudah tua sudah mau pensiun jadi tidak perlu belajar hal - hal baru. Ini adalah pemikiran yang keliru. Guru adalah manusia pembelajar. Long life efucation, belajar sepanjang hayat. Saat melihat gurunya yang sudah mau pensiun masih semangat, maka siswa juga akan terpacu semangatnya. 
Jangan pernah berpikir tidak sempat atau tidak punya waktu. Semua orang mempunyai waktu yang sama, 24 jam sehari. Jika mau menggunakan waktu untuk sesuatu hal yang pisitif, pasti bisa. 
Jangan pernah berpikir tidak bisa atau tidak mampu. Semua orang diberikan kemampuan dibidang tertentu. Gali dan kembangkan apa yang ada dalam diri kita.

Luruskan niat. Mengerjakan sesuatu tergantung niat. Saat kita membuat karya, niatkan untuk berbagi, untuk kebaikan. Misalnya, saat kita membuat video pembelajaran, niatkan agar video tersebut bisa membantu siswa untuk memahami materi. Memang tidak mudah, karena perlu waktu, tenaga dan pikiran. Dan pasti banyak kendala, tapi yakinlah bahwa setiap masalah pasti ada jalan keluarnya.

Untuk berani keluar dari zona nyaman, perlu memaksakan diri. Saat orang berada di zona nyaman, pasti tidak ingin perubahan yang belum pasti. Pemikiran seperti itu adalah manusiawi. Oleh karena itu perlu dipaksakan. Awalnya terpaksa, kemudian jadi biasa, setelah itu menjadi kebutuhan. Jika sudah butuh, apapun halangan pasti diterjang.

Bergabung dalam suatu komunitas, sangat membantu dalam meningkatkan kemampuan. Dalam satu komunitas terjadi relasi yang positif, saling mendukung, memotivasi dan menginspirasi. Seseorang juga menjadi lebih terbuka saat berada dalam suatu komunitas. Lebih mudah melakukan perubahan, karena bisa saling menguatkan dan mengingatkan.

Membangun kolaborasi membuat kelemahan tertutupi. Dengan bekerjasama bisa menghasilkan karya yang luar biasa. Karena dikerjakan secara bersama - sama. Bersama - sama juga menghilangkan kejenuhan. 

Cara yang bisa dilakukan untuk meluaskan penggunaan digital pada siswa (anak muda) adalah.:
1. Kolaborasi
2. Melakukan sosialisasi tentang literasi digital
3. Memanfaatkan siswa melakukan hal positif dalam dunia digital
4. Memberi motivasi dengan membust kegiatan perlombaan dan pemberian reward.


















Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menguak Dapur Penerbit Mayor

Kiat Menulis Cerita Fiksi

Mimpi Seorang Lelaki Tua