Hoaks, Media Sosial dan Dunia Digital

 Kelas : Guru Motivator Literasi Digital 2

Pertemuan : Ke-13

Hari/Tanggal : Senin/29 November 2021

Judul : Berbincang dengan Hoaks, Media Sosial, dan Dunia Digital

Narasumber : Aam Nurhasanah 

Moderator : Dail Ma'ruf



Dengan adanya smartphone, membuat semua orang dengan mudahnya mengirim dan menerima informasi. Tukar menukar berita sudah menjadi hal yang lazim. Begitu buka WhatsApp, pasti selalu ada berita baru yang dikirim oleh seseorang. Belum lagi jika kita membuka Facebook, Instagram, you tube dan sebagainya. Sayangnya, banyak berita yang belum tentu kebenarannya juga beredar. Berita demikian dikenal sebagai hoaks.

Hoaks yang dikenal juga sebagai berita bohong, sering membuat orang bingung dan tidak nyaman. Sebagai berita atau informasi , hoaks mirip seperti informasi yang benar, tapi sesungguhnya tidak benar. Hoaks menggiring opini agar si pembaca setuju pada berita tersebut, bahkan berita Hoaks juga  bisa berujung penipuan. Memang tidak mudah membedakan berita Hoaks dengan berita sebenarnya, kecuali si penerima informasi sudah memiliki pengetahuan yang cukup bagaimana mengenali Hoaks. Seiring dengan maraknya hoaks, perlu kiranya sebagai penerima informasi  tidak menelan mentah  - mentah setiap berita yang  diterima. Pelajari dan pahami, apakah masuk akal atau tidak, atau cari tahu terlebih dahulu kebenaran suatu berita. Jadilah orang yang bijak saat berselancar di media sosial.

Media sosial, merupakan wadah atau media untuk membentuk jaringan di dunia digital. Dengan adanya media sosial, seperti WhatsApp atau Facebook atau lainnya, setiap orang bisa terhubung dengan kelompok atau komunitasnya. Bisa karena kekerabatan, profesi,hobbi, alumni suatu institusi, dan sebagainya.

Dengan adanya media sosial, hal yang tadinya tidak mungkin menjadi mungkin. Dalam grup WhatsApp yang saya ikuti, pesertanya dari seluruh Indonesia. Apa yang sedang terjadi di suatu tempat bisa kita ketahui saat itu juga. Ketika ingin membuat sesuatu, tinggal buka you tube, tutorial apapun bisa ditemukan. Sebegitu mudahnya. Dengan adanya media sosial, kita bisa menjadi kreatif dan belajar banyak ilmu. Tapi, bisa juga sebaliknya. Media sosial bisa menjerumuskan penggunanya ke hal - hal yang tidak baik. Misalnya, terhasut berita hoaks membuat perpecahan pertemanan, terhasut penawaran barang - barang dengan harga murah, siap - siap menanggung kecewa. Maka berhati - hatilah.

Maraknya pemanfaatan media sosial seiring dengan berkembangnya dunia digital. Semua orang merasakan manfaat adanya dunia digital. Semuanya bisa serba cepat dan mudah. Belanja hanya dengan satu jari, tidak perlu antri dan lelah membawa belanjaan. Mau makan, cukup satu jari, makanan sampai di meja makan. Tapi, masalahpun bisa muncul karena satu jari. Maka berlaku pemeo "jarimu harimaumu" menggantikan "mulutmu harimaumu'

Sebaiknya, jadilah netizen yang bijak. Saat online selalu menjunjung tinggi dan menghormati orang lain. Walau saat itu kita berselancar di dunia maya, tapi kita menghadapi orang - orang yang nyata, yang punya privasi dan rasa . Jadilah orang yang cakap digital, yaitu yang mampu memahami, mengarahkan dan memanfaatkan internet dengan baik.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menguak Dapur Penerbit Mayor

Kiat Menulis Cerita Fiksi

Mimpi Seorang Lelaki Tua