Konsep Buku Non Fiksi

Pelatihan Belajar Menulis PGRI

Gelombang 23 - 24

Pertemuan Ke-15

Jum'at, 18 Februari 2022

Judul : Konsep Buku Non Fiksi

Narasumber : Musiin, M.Pd

Moderator : Dail Ma'ruf



Tak terasa kegiatan pelatihan menulis sudah memasuki pertemuan ke 15, sudah separuh jalan. Walau masih ada beberapa resume yang belum selesai kubuat, namun niat untuk bisa menyelesaikan tugas tersebut tetap kujaga. Disela kesibukan, kucoba membuat resume. 

Kali ini, Pak Dail yang menjadi moderator, menemani Bu Musiin, yang akrab disapa Bu Iin sebagai narasumber. Pada kegiatan menulis kali ini, Bu Iin akan berbagi pengalamannya ketika membuat buku non fiksi. Sesuai dengan judul pelatihan yaitu Konsep Buku Non Fiksi.

Bu Iin merupakan seorang Guru Bahasa Inggris di Kota Kediri. Beliau adalah penulis yang produktif, editor dan juga seorang pengusaha. Luar biasa.

Rasa yang muncul saat menulis buku, sangat manusiawi, semua penulis pemula pasti merasakan hal yang sama. Rasa yang mungkin menghinggapi adalah : 

1. Ketakutan kalau bukunya tidak ada yang membaca.

2. Takut jika salah dalam menyampaikan pendapat melalui tulisan.

3. Merasa karya orang lain lebih baik atau bagus.

Ketakutan yang tidak beralasan dan harus dilawan. Jika dibiarkan, maka keinginan untuk menghasilkan karya berupa buku tidak akan tercapai.

Hal yang bisa dilakukan untuk menghilangkan rasa tadi adalah :

1. Ikut kelas menulis, sehingga menjadikan kegiatan menulis sebagai sesuatu yang menyenangkan.

2. Bergabung dengan Penulis senior dan terkenal, misalnya Prof. Ekoji, sehingga bisa menambah rasa percaya diri.

Ada sebuah ungkapan yang bisa memotivasi yaitu :

"Do what you love and love what you do"

Pada dasarnya setiap orang memiliki buku yang belum lahir atau dikeluarkan. Karena buku tersebut masih dalam bentuk pengetahuan atau ketrampilan maupun pengalaman yang belum dituangkan ke dalam tulisan.


Hal tersebut sejalan dengan penjelasan Dan Poynter dalam buku "Is there a Book inside you?" Bahwa setiap orang memiliki pengalaman, pengetahuan dan ketrampilan di dalam dirinya.
Hanya saja tidak semua orang mau menuliskannya, sehingga semuanya lenyap tak berjejak.

Selain itu, diantara empat ketrampilan berbahasa, menulis merupakan ketrampilan yang paling sulit. Namun sebenarnya dengan tingkat kesulitan yang tinggi, bisa dijadikan sebagai tantangan. Salah satu cara menaklukkan tantangan yaitu dengan mengikuti kelas menulis. Tugas membuat resume pada setiap pertemuan bisa menjadi latihan dalam menulis, sehingga muncul kecintaan pada kegiatan Menulis.

Ketika memutuskan menjadi penulis, maka harus mempunyai alasan yang kuat, misalnya a;
1. Mewariskan ilmu lewat buku
2. Ingin punya buku karya sendiri, yang terpajang di toko buku online ataupun offline.
3. Mengembangkan profesi sebagai seorang guru

Pola - pola dalam menulis buku non fiksi, adalah :
1. Pola hirarkis
Pada pola hirarkis buku disusun berdasarkan tahapan dari mudah ke sulit atau dari sederhana ke rumit.
2. Pola prosedural
Buku disusun berdasarkan urutan proses , contohnya buku panduan.
3. Pola Kluster 
Buku disusun berdasarkan poin per poin atau butir per butir. Diterapkan pada buku - buku kumpulan tulisan atau kumpulan bab (setara)

Untuk menulis buku, ada proses yang harus dilalui, yaitu :
1. Pra tulis
2. Menulis draf
3. Merevisi draf
4. Menyunting naskah
5. Menerbitkan

Langkah - langkah yang harus dilakukan pada tahap pra tulis adalah :
1. Menentukan tema
2. Menemukan ide
3. Merencanakan jenis tulisan
4. Mengumpulkan bahan tulisan
5. Bertukar pikiran
6. Menyusun daftar
7. Melakukan riset 
8. Membuat mind mapping
9. Menyusun kerangka 

Pada umumnya, sebuah buku berisi satu tema, dan tema yang bisa diangkat dalam tulisan non fiksi, misalnya : parenting, pendidikan, motivasi, dan sebagainya. Pilihlah tema yang dikuasai , dan juga disukai (dicintai).

Setelah menentukan tema, maka lanjutkan dengan menggali ide. Cara memperoleh ide bisa dari berbagai hal, misalnya :
1. Pengalaman pribadi
2. Pengalaman orang lain
3. Berita di media massa
4. Status di media sosial
5. Imajinasi
6. Mengamati lingkungan
7. Perenungan
8. Membaca buku

Agar buku menjadi berbobot dan berisi, maka harus merujuk literatur sebagai referensi. Referensi bisa diperoleh dari sumber berikut :
1. Pengetahuan yang diperoleh secara formal, non formal dan informal.
2. Ketrampilan yang diperoleh secara formal, non formak, dan informal.
3. Pengalaman yang diperoleh sejak balita hingga kini
4. Penemuan yang telah didapatkan
5. Pemikiran yang telah direnungkan

Untuk memahami bagian buku non fiksi secara menyeluruh, maka dapat dilihat dari anatomi buku, terdiri dari :
1. Halaman Buku
2. Halaman persembahan (opsional)
3. Halaman Daftar Isi
4. Halaman Kata Pengantar (opsional), sebaiknya kata pengantar dibuat oleh tokoh terkenal.
5. Halaman Prakata
6. Halaman Ucapan Terima Kasih (opsional)
7. Bagian/Bab
8. Halaman Lampiran (opsional)
9. Halaman Glossarium
10. Halaman Daftar Pustaka
11. Halaman Indeks
12. Halaman tentang penulis 

Saat membuat draf, pastikan menuangkan konsep tulisan ke tulisan dengan prinsip bebas. Jangan mementingkan kesempurnaan, tetapi lebih kepada bagaimana ide dituliskan.

Ketika melakukan revisi draf, sebaiknya merevisi sistematika/struktur tulisan dan penyajian. Selain itu, memeriksa gambaran besar dari naskah.

Pada saat menyunting naskah, sesuaikan dengan KBBI dan PUEBI. Perhatikan ejaan, tata bahasa, diksi, data dan fakta, serta legalitas dan norma.

Merupakan hal yang sudah biasa, jika terdapat hambatan pada waktu menulis atau proses melahirkan buku. Beberapa hambatan antara lain : waktu, kreatifitas, teknis, tujuan dan psikologis. Agar bisa selesai, maka segala hambatan harus dihilangkan.

Berikut cara mengatasi hambatan dalam menulis :
1. Banyak membaca
2. Mencari inspirasi di lingkungan sekitar, orang sekitar, atau terkait narasumber.
3. Disiplinnya n menulis setiap hari
4. Mengerjakan hal yang disukai (hobi) sebagai mood booster sehingga segera kembali menulis.




Kata - kata bijak seorang Sastrawan Indonesia menjadi mood booster untuk terus belajar dan mengasah ketrampilan menulis. Menulislah ... Maka Kau akan dikenang.

Demikian resume yang kubuat, semoga bermanfaat. 














Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menguak Dapur Penerbit Mayor

Kiat Menulis Cerita Fiksi

Mimpi Seorang Lelaki Tua