Menulis Buku Terbaik Perpusnas

Pelatihan Belajar Menulis PGRI

Gelombang 23 - 24

Pertemuan ke-14

Rabu, 16 Februari 2022

Judul : Menulis Buku Tetbaik Perpusnas

Narasumber : DR. Mudafiatun Isriyah

Moderator : Widya Setianingsih




Kukumpulkan semangat, kugerakkan penaku. Huruf demi huruf, kata demi kata, dengan dorongan semangat moderator Bu Widya Setianingsih.

Kata - kata penyemangat moderator bak amunisi untuk membuat resume yang tertinggal. "Terus bergerak menjemput impian, jangan pernah berhenti apalagi undur diri". "Ah ... ",begitu menyengat.

Maka mulailah kuikuti paparan ibu Doktor Mudafiatun Isriyah, seorang Dosen dan juga Assesor dengan segudang prestasi. Salah satu prestasinya yaitu menjadi penulis buku terbaik Perpusnas tahun 2021. Buku dengan judul "Implementasi Social Presence dalam Bimbingan Online dalam Persfektif Komunikasi Personal, Interpersonal dan Impersonal" yang ditulis bersama Prof. Ekoji menjadi juara 1 Lomba buku Perpusnas.

Mengawali paparannya, Beliau mengajak peserta untuk menekuni dunia tulis menulis dan menghasilkan tulisan bagus agar bisa dilirik oleh penerbit mayor. 

Dan inilah resume dari materi pelatihan menulis yang beliau paparkan dengan penuh semangat.

Menulis merupakan kegiatan berbahasa, namun tidak semua orang yang memiliki ketrampilan berbahasa dapat menulis dengan baik. Menulis tidak mudah, tapi juga tidak sulit. Dan jangan pernah mengaitkan ketrampilan menulis sebagai bakat  (garuk -  garuk kepala yang tidak gatal dengan wajah bingung). 

Artinya menulis adalah ketrampilan yang bisa dipelajari dan dilatih serta harus dilakukan dengan rasa suka (sekarang semakin jelas, dan semangat untuk menulis, walau tanpa bakat).

Bagaimana memahami hakikat menulis?

Menulis adalah suatu proses, oleh karena itu siapapun yang ingin menjadi penulis, maka harus tahu prosesnya.

Hal yang betul - betul harus dipahami yaitu tentang apa itu menulis. Beberapa penjelasan berikut, bisa membuat kita memahami apa itu menulis.

Menulis merupakan suatu aktifitas menuangkan pikiran secara sistematis kedalam bentuk tertulis. Menulis dapat diartikan sebagai kegiatan menggali dan mengembangkan suatu ide sambil menuliskannya. Dan menulis merupakan suatu bentuk komunikasi berbahasa (verbal) yang menggunakan simbol - simbol tulis sebagai mediumnya.

Ada 4 unsur dalam menulis, yaitu :

1. Penulis sebagai penyampai pesan

2. Pesan atau sesuatu yang disampaikan oleh penulis

3. Saluran atau medium berupa lambang - lambang bahasa tulis seperti huruf dan tanda baca

4. Penerima pesan, yaitu pembaca

Yang juga harus dipahami oleh seorang penulis adalah fungsi dan tujuan menulis.

A. Fungsi menulis :

1. Fungsi Personal

Yaitu mengekspresikan pikiran, sikap atau perasaan pelakunya, yang diungkapkan melalui surat atau buku harian.

2. Fungsi Instrumental (Direktif)

Yaitu mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain 

3. Fungsi Interaksional

Yaitu menjalin hubungan sosial

4. Fungsi Informatif

Yaitu menyampaikan informasi, termasuk ilmu pengetahuan.

5. Fungsi Estetis

Yaitu untuk mengungkapkan atau memenuhi rasa keindahan.

B. Tujuan menulis ;

1. Mengubah keyakinan pembaca

2. Menanamkan suatu pemahaman kepada pembaca

3. Merangsang proses berfikir pembaca

4. Menyenangkan dan menghibur pembaca

5. Memberitahu pembaca

6. Memotivasi pembaca

Selain kedua hal tersebut, penulis juga harus memahami manfaat menulis . Manfaat menulis menurut Hairston (Nursito, 1999 : 8) :

1. Sarana untuk menemukan sesuatu

2. Memunculkan ide baru

3. Melatih ketrampilan mengorganisasi dan menjernihkan sebagai konsep atau ide

4. Melatih sikap obyektif pada diri seseorang

5. Membantu menyerap dan memproses informasi

6. Melatih untuk berfikir aktif

Sangat penting membuat tulisan dengan merujuk sumber atau pendapat ahli, agar tulisan tidak hampa. Demikian narasumber menjelaskan dengan memberi contoh konkrit.

Lalu bagaimana caranya mengembangkan ide? Paparan berikut menjelaskan pertanyaan tersebut.

Ide bisa diperoleh dari mana saja. Berbagai sumber bisa diamati untuk menggali ide. Beberapa contoh sumber ide : membaca buku, membaca jurnal ilmiah, berdiskusi, mengikuti seminar, mengamati fenomena yang terjadi di masyarakat, dan sebagainya.

Setelah mendapatkan ide, maka segeralah menulis. Tulis ide di kertas, di buku atau menggunakan media lainnya, sehingga ide tidak hilang. Setelah memiliki waktu, atau berniat menulis, maka mulailah melakukan proses menulis, kembangkan dengan menambahkan referensi yang berkaitan.

Yang tak kalah penting pada saat menulis, hadirkan hati. Dengan menghadirkan hati maka akan diperoleh novelty. Novelty adalah unsur kebaruan atau temuan dari sebuah tulisan. Tulisan akan berbobot atau dikatakan baik jika memiliki unsur temuan baru sehingga memiliki kontribusi positif bagi keilmuan maupun kehidupan. Seperti buku yang beliau tulis dan menjadi pemenang dalam lomba menulis Perpusnas.

Demikian resume kali ini. Banyak ilmu yang kudapat. Banyak sahabat yang baik yang saling mengingatkan dan memotivasi walau hanya jumpa lewat WhatsApp. Hari semakin siang ... Aku harus berpindah ke aktifitas lainnya.







Komentar

  1. Tetap semngat bunda. Meski tertinggal Resum tak kalah bagus
    Justru bisa lebih bagus

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menguak Dapur Penerbit Mayor

Kiat Menulis Cerita Fiksi

Mimpi Seorang Lelaki Tua