IBU

 


Ingatanku kepada sosok perempuan sederhana tetapi berkharisma, muncul kembali. Ibu, betapa aku mengagumimu, sejak ku masih kanak - kanak sampai aku memiliki anak - anak. Ibu, semua nasehatmu, baik yang tersurat maupun tersirat menjadi peganganku dalam melangkah di belantara kehidupan. Ibu, berkat do'a dan bimbinganmu, aku bisa menjadi seperti saat ini, walau Kau tak lagi bersamaku. Ibu, ingin kupeluk dirimu, erat, seperti Engkau memelukku disela kesibukanmu, melakukan berbagai pekerjaan yang tak pernah usai. Ibu, maafkan kekhilafan ku, maafkan jika kupernah membuatmu bersedih, maafkan saat kubuat kau kecewa sebab keegoisanku.

Bagiku, Engkau adalah Ibu terbaik yang menemaniku dengan sabar dan ikhlas. Betapa Kau menjadi penyemangatku, saat kuterpuruk. Bak malaikat pelindung, Kau menjagaku setiap saat. Begitu juga saat kubutuh seorang teman, dikala ku sedih, Kau akan menemani sampai kesedihanku pergi.

Untukmu Ibu, terima kasih atas semua yang sudah Kau berikan. Ungkapan kasihku takkan bisa membalas semua jasamu. Ukiran indah namamu terpatri kuat di hatiku.


#Kamismenulis

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menguak Dapur Penerbit Mayor

Kiat Menulis Cerita Fiksi

Mimpi Seorang Lelaki Tua