Menulis sebagai Passion

Pelatihan Belajar Menulis PGRI

Pertemuan ke-2

Gelombang 23 - 24

Rabu, 19 Januari 2022

Judul : Menjadikan Menulis sebagai Passion

Narasumber : Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd

Moderator : Helwiyah


Pelatihan Belajar Menulis PGRI pertemuan kedua berjudul "Menjadikan Menulis sebagai Passion" dimentori oleh Ibu Sri Sugiastuti alias Bu Kanjeng. Tulisan yang saya buat berdasarkan materi yang diberikan pada pelatihan ini.

Passion diartikan sebagai gairah atau kecenderungan untuk melakukan sesuatu yang disukai atau yang dianggap penting (m.merdeka.com). Dengan adanya gairah maka seseorang akan menjadi lebih kreatif dan penuh semangat. Selain itu, memiliki rasa  bahagia dan bangga dengan potensi diri.

Untuk menambah ilmu dan wawasan sehingga lebih percaya diri dalam menulis, paparan dari narasumber melalui pelatihan menulis ini akan sangat membantu.

Ada beberapa alasan kenapa seseorang ingin menjadi penulis. Alasan pertama adalah tentang pandangan atau anggapan masyarakat bahwa kemampuan menulis merupakan indikator intelektual dan kematangan berpikir. Dan alasan kedua yaitu profesi penulis sebagai salah satu pekerjaan , sangat dihormati dan dihargai secara sosial.

Namun demikian, ada pula kendala dan hambatan saat seseorang ingin menjadi penulis. Pertama, merasa tidak berbakat untuk menulis. Kedua, tidak mempunyai waktu. Ketiga, tidak mempunyai ide. Keempat, takut atau tidak mau dikritik. Dan kelima, tidak suka menulis.

Kelima hambatan tersebut, dapat menghalangi cita - cita menjadi penulis. Jika ingin menjadi penulis , hilangkan segala hambatan yang menghalangi.

Pertanyaan berikut ini, bisa menjadi alasan kuat untuk menulis.

1. Mengapa menulis? 

Menulis karena alasan filisofis dan berhubungan dengan nilai, visi dan misi hidup di dunia.

2. Bagaimana cara menulis?

Menulis bisa dipelajari melalui proses latihan.

3. Kapan mulai menulis?

Saat ini juga

Jadi, jika seseorang ingin menjadi penulis, lakukan 3 hal tersebut, dan yang terpenting berniat menulis.

Motivasi menulis, bisa diperoleh dari salah satu hadis Nabi yang menyatakan "KHOIRUNNAS ANFA'UHUM LINNAS" yang artinya "Sebaik - baik manusia adalah mereka yang paling bermanfaat untuk manusia lainnya'.

Dan untuk menjadi penulis yang baik, ada beberapa langkah yang harus dilakukan, yaitu :

1. Read (Membaca)

Untuk menjadi penulis yang baik, harus banyak membaca. Dengan membaca buku - buku yang bermutu, maka wawasan akan bertambah, dan bisa dituangkan kembali saat menulis. Tulisan menjadi berisi dan bergizi .

2. Discuss (Diskusi)

Diskusi penting dilakukan karena ide dan gagasan sering muncul saat mendiskusikan apa yang dibaca. Mendengar pendapat orang lain yang mungkin berbeda, kemudian menyimpulkan secara bersama - sama.

3. Look And Feel (Melihat dan Merasakan)

Dapat dilakukan baik secara langsung ataupun melalui informasi dari media .

Socialize (Bersosialisasi )

Dengan bersosialisasi, seorang penulis akan mendapatkan banyak pengetahuan dan pengalaman/kisah - kisah orang lain. Hal ini akan memperkaya tulisan.

Saat akan menulis, penting untuk melakukan persiapan. Persiapan dalam menulis :

1. Menggali dan menemukan gagasan / ide

2. Menentukan tujuan, genre dan segmen pembaca.

3. Menentukan topik

4. Membuat outline

5. Mengumpulkan bahan tulisan

Menggali dan menemukan gagasan dapat dilakukan melalui pengamatan, berimajinasi atau kajian pustaka. Proses brainstorming bisa dilakukan untuk mempermudah dalam menemukan ide.

Menentukan tujuan dan genre tulisan serta segmen pembaca, menjadi pertimbangan dalam membuat tulisan. Jika jelas segmennya, maka akan mudah dalam proses pemasaran.

Menentukan topik, berhubungan dengan genre tulisan dan target pembaca. Contoh topik kesehatan akan mudah diterima oleh kalangan lansia.

Outline merupakan bentuk kerangka tulisan yang menunjukkan gambaran materi yang akan ditulis. Outline hanya berisi garis besar tulisan. Outline yang baik memiliki kesederajatan yang logis dan kesetaraan struktur dan penekanan.

Untuk mengumpulkan bahan tulisan, seorang penulis harus membaca banyak buku dan sumber lainnya. Semakin banyak membaca, maka akan semakin banyak ide yang bisa dikembangkan. Jika sudah memilih suatu topik, maka carilah sumber bacaan yang sesuai dengan topik.

Yang juga penting yaitu, seorang penulis harus memiliki sifat sabar. Selain sabar, penulis juga harus tekun. Menuliskan semampunya, dan tidak harus sempurna ataupun terlalu idealis.

Jika penulis ingin membuat buku, maka harus melakukan beberapa langkah setelah naskah kasar (rough draft) selesai. Langkah - langkah yang harus dilakukan adalah :

1. Editing

Editing atau mengedit dilakukan dengan membaca ulang dan menyempurnakan draf

2. Revising

Mengubah beberapa bagian naskah, melengkapi naskah, mengevaluasi kembali naskah untuk menihilkan kesalahan tulis.

3. Publishing

Pengiriman naskah, pracetak (cover, tata letak, ISBN proof reading), percetakan, promosi dan distribusi

Demikian resume dari pertemuan kedua, semoga bermanfaat.






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menguak Dapur Penerbit Mayor

Kiat Menulis Cerita Fiksi

Mimpi Seorang Lelaki Tua